Jenis input PLC yang paling umum adalah input digital, sering disebut sebagai input diskrit.
Mengenal Digital Input PLC
Input digital PLC adalah sinyal yang ON atau OFF, yang diterapkan ke pengontrol PLC dari perangkat bidang diskrit.
Konsep sinyal digital berasal dari sistem bilangan Biner, di mana satu-satunya digit yang mungkin adalah 0 atau 1, oleh karena itu dinamakan input biner. Dengan 1 menunjukkan keadaan TINGGI dan 0 mewakili keadaan RENDAH.
Perhatikan, meskipun sinyal HIGH direpresentasikan sebagai 1, di beberapa PLC sinyal ini tidak direpresentasikan oleh 1V (volt).
Ini karena PLC biasanya dinilai beroperasi pada 24 VDC (volt DC). Artinya, PLC seperti itu hanya akan membaca TINGGI di sisi input ketika tegangan output perangkat input bidang yang terhubung adalah 24 VDC.
Sistem PLC menggunakan input biner (1 atau 0) untuk menentukan status perangkat input lapangan tertentu, apakah OFF atau ON.
Misalnya, jika tegangan operasi modul input PLC yang diberikan adalah 24 VDC, maka 0VDC akan bertindak sebagai keadaan OFF (biner 0) sedangkan 24 VDC akan bertindak sebagai keadaan ON (Binary 1).
Oleh karena itu, input digital selalu ON atau OFF, dan juga dapat digambarkan sebagai 1 atau 0, TERBUKA atau TERTUTUP.
PLC dapat dengan mudah memproses sinyal input digital, karena merupakan perangkat digital itu sendiri.
Singkatnya, dalam sistem PLC, modul input digital biasanya memberikan status dalam berbagai bentuk seperti:
- General Status: High/Low, 1/0 dan True/False
- Kondisi beban: ON/OFF
- Mekanisme Pengalihan: Diaktifkan/Dinonaktifkan
- Mengalihkan Status Kontak: Close/Open
Perhatikan, input digital pada PLC memiliki indikator LED pada modul input untuk penyetelan, diagnostik, dan pemecahan masalah. Sederhananya, jika modul input ON maka perangkat input lapangan juga ON.
Tetapi dalam kasus di mana LED menyala tetapi perangkat input harus MATI, maka Anda harus memeriksa kabel sistem PLC Anda, atau menyesuaikan sensor input, dan dalam beberapa kasus, perangkat input mungkin rusak.
Pengecekan ini juga berlaku jika LED MATI tetapi diharapkan AKTIF, dengan tambahan pemeriksaan sekering pelindung modul masukan. Dengan demikian, troubleshooting input digital ke PLC jauh lebih mudah dan cepat.
Perangkat Umum Digital Input pada PLC
Di sebagian besar aplikasi PLC, ada sejumlah perangkat input yang kemungkinan besar akan Anda jumpai. Perangkat input ini memberikan sinyal input digital ke sistem PLC. Mereka termasuk:
A) Push Button
Tombol push biasanya adalah tombol START atau STOP yang Anda temukan di panel kontrol PLC. Tombol-tombol ini berfungsi baik dengan membuat atau memutuskan kontak.
Oleh karena itu, mereka dikategorikan sebagai Biasanya Terbuka atau Biasanya Tertutup.
Menghubungkan tombol tekan NO (Normal Open) ke sirkuit PLC akan menghasilkan sirkuit OPEN. Dalam kasus seperti itu, tidak ada kontinuitas listrik dan arus tidak dapat mengalir melalui switch tombol tekan.
Ketika tombol-tekan NC (Normal Closed Close) dihubungkan ke sirkuit PLC, maka terminal yang terhubung menjadi pendek sehingga menutup sirkuit. Ini menciptakan kontinuitas listrik dan arus dapat dengan mudah mengalir melalui sirkuit.
B) Selector Switch
Selector switch dioperasikan secara manual dengan memutar tuas atau kenop putar untuk memilih salah satu dari dua posisi atau lebih.
Alih-alih hanya menjadi Biasanya Terbuka atau Biasanya Tertutup, selector switch memiliki lebih dari dua kontak untuk dipilih.
Mereka terutama digunakan untuk membuat atau memutuskan atau mengubah koneksi di sirkuit PLC, digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik atau mekanik, atau listrik.
Contoh paling umum dari aplikasi selector switch adalah pada kipas listrik, di mana Anda memutar switch untuk memilih angka yang kemudian menentukan kecepatan motor pada kipas.
Apa yang terjadi dalam proses seperti itu, adalah dengan memutar switch Anda biasanya memilih beban yang bervariasi untuk motor kipas sehingga mengendalikan kecepatannya.
C) Proximity sensor
Dalam otomatisasi PLC, sensor jarak sering digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya objek terdekat yang terbuat dari berbagai bahan, tanpa melakukan kontak.
Untuk mencapai ini, sensor jarak menggunakan sinar radiasi elektromagnetik (yaitu, inframerah) atau memancarkan medan elektromagnetik dan menentukan perubahan dalam sinyal balik atau medan.
Objek yang ditemukan dikenal sebagai target sensor jarak. Target yang berbeda membutuhkan berbagai jenis proximity sensor.
Misalnya, sensor jarak induktif sering digunakan dalam proses fabrikasi logam, karena selalu memerlukan target logam.
Di sisi lain, proximity sensor kapasitif mungkin cocok untuk target plastik. Kadang-kadang, proximity sensor disebut “switch kedekatan” karena memberikan keluaran biner, TINGGI atau RENDAH—mirip dengan switch.
D) Photoelectric Sensors
Sensor ini menggunakan light-emitting diode (LED) yang berfungsi sebagai emitor, dan fotodioda atau phototransistor pada sisi penerima.
Ketika cahaya yang dipancarkan (biasanya cahaya inframerah) dari LED mengenai penerima, status Photoelectric Sensors berubah dari RENDAH ke TINGGI.
Dalam otomatisasi PLC, Photoelectric Sensors dapat digunakan dengan cara yang kreatif karena memiliki mode operasi yang berbeda.
E) Limit Switches
Seperti namanya, switch ini mengubah status setiap kali batas yang ditentukan atau ditentukan sebelumnya tercapai.
Mereka sangat berguna dalam sistem yang dikendalikan PLC karena dapat digunakan untuk mengatur batas di mana proses tertentu berhenti.
Ada berbagai jenis switch batas, yang memberi Anda fleksibilitas untuk memilih besaran fisik yang ingin Anda batasi kapan pun Anda merancang sistem kontrol berbasis PLC. Mereka termasuk:
- Pressure Limit switch: Switch ini mengubah statusnya ketika gas atau cairan dalam tangki mencapai tekanan yang cukup tinggi. Anda dapat memiliki switch batas tekanan Biasanya Tertutup atau Biasanya Terbuka. Switch ini umumnya digunakan dalam wadah di mana pengaturan tekanan gas atau cairan sangat penting.
- Temperature Limit Switch: Juga dikenal sebagai Termostat, switch ini digunakan untuk mendeteksi kapan suhu sistem maksimum atau minimum yang ditentukan tercapai. Switch batas suhu juga dapat berupa Biasanya Tertutup atau Biasanya Terbuka, tergantung pada jenis yang Anda gunakan.
- Level Limit Switch: Switch level atau Sensor Level digunakan untuk mengontrol ketinggian cairan di dalam wadah, biasanya tangki. Mereka sebagian besar digunakan dalam sistem kontrol level cairan bersama dengan katup masuk dan keluar.
Terakhir, kami ingin menginformasikan bahwa PT Spektron Adikarya Persada merupakan perusahaan penyedia jasa pemrograman PLC murah dengan garansi. Tertarik? Hubungi kami sekarang.
Baca juga :