Jika Anda familiar dengan otomasi industri, Anda mungkin pernah mendengar tentang PLC. Jadi, apa itu PLC dan mengapa mereka begitu penting dalam dunia otomasi?
Apa itu PLC?
PLC adalah singkatan dari Programmable Logic Controller. Sebuah komputer industri yang digunakan untuk mengontrol berbagai proses elektro-mekanis pada industri manufaktur, pabrik, atau lingkungan otomasi lainnya.
PLC banyak digunakan di berbagai industri karena cepat, mudah dioperasikan dan dianggap mudah diprogram. PLC dapat diprogram dalam beberapa cara, mulai dari ladder logic (logika tangga), yang didasarkan pada relay elektromekanis, hingga bahasa pemrograman BASIC dan C yang diadaptasi secara khusus, untuk beberapa nama.
Sebagian besar PLC saat ini menggunakan salah satu dari 5 bahasa pemrograman berikut: Ladder Diagram, Structured Text, Function Block Diagram, Instruction List, atau Sequential Function Charts.
Sistem SCADA dan HMI memungkinkan pengguna untuk melihat data dari pusat kontrol yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk memberikan input kontrol — dan PLC adalah elemen komponen perangkat keras yang penting dalam sistem ini.
PLC bertindak sebagai antarmuka fisik antara perangkat di pabrik dan sistem SCADA atau HMI. PLC berkomunikasi, memantau, dan mengontrol proses otomatis seperti jalur produksi perakitan, fungsi mesin, atau perangkat robot.
Fungsi dari PLC
Fungsi PLC dibagi menjadi tiga kategori utama: input, output, dan CPU. PLC menangkap data dari lantai pabrik dengan memantau input yang terhubung dengan mesin dan perangkat.
Data input kemudian diproses oleh CPU, yang menerapkan logika ke data, berdasarkan status input. CPU kemudian menjalankan logika program yang dibuat pengguna dan mengeluarkan data atau perintah ke mesin dan perangkat yang terhubung dengannya.
Ada dua jenis input utama: input data dari perangkat dan mesin, dan input data yang dilakukan oleh manusia/operator. Data input dari sensor dan mesin dikirim ke PLC.
Input dapat mencakup status on/off untuk hal-hal seperti sakelar mekanis, tombol, dan encoder. Status tinggi/rendah untuk hal-hal seperti suhu, sensor tekanan, dan detektor tingkat cairan, atau status terbuka/tertutup untuk hal-hal seperti pompa dan valve.
Input yang dilakukan oleh manusia/operator termasuk penekanan tombol, sakelar, sensor dari perangkat seperti keyboard, layar sentuh, remote, atau pembaca kartu. Output adalah tindakan fisik atau hasil visual yang didasarkan pada logika PLC sebagai respons terhadap input tersebut.
Output fisik termasuk motor start, menyalakan lampu, menguras katup, menyalakan panas atau pompa mati. Output visual dikirim ke perangkat seperti printer, proyektor, GPS, atau monitor.
Cara Kerja PLC
PLC beroperasi dalam beberapa urutan siklus. Pertama, PLC mendeteksi keadaan semua perangkat input yang terhubung dengannya. PLC menerapkan logika yang dibuat pengguna, dan kemudian mengeksekusinya berdasarkan status input.
PLC kemudian mengeluarkan perintah ke perangkat output apa pun yang terhubung ke PLC baik menghidupkan atau mematikannya.
Setelah menyelesaikan semua langkah ini, PLC melakukan pemeriksaan keamanan dengan berkomunikasi dengan diagnostik internal dan terminal pemrograman, untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam kondisi operasi normal. PLC melanjutkan siklus setiap kali proses selesai.
Dengan berbagai driver perangkat Ignition yang tersedia, Anda dapat menghubungkan Ignition dengan hampir semua PLC modern atau lama.
Setelah driver perangkat diinstal, data dapat dilihat atau dikirim ke PLC. Dengan data PLC yang sekarang tersedia untuk sistem tag Ignition, Anda dapat melakukan lebih banyak lagi dengan modul inti Ignition yang kuat.
Secara tradisional, PLC berkomunikasi menggunakan metode poll-response. Biasanya, di pabrik lokal dan lingkungan manufaktur, jenis metode komunikasi ini baik-baik saja, karena jarak komunikasinya pendek dan sebagian besar tertanam kuat.
Dengan respons data, PLC terus-menerus dikomunikasikan untuk memeriksa setiap perubahan data.
Penerapan Industrial IoT pada PLC
Ketika Industrial Internet of Things (IIoT) menjadi lebih populer, ada peningkatan kebutuhan akan data dari lokasi terpencil. Ini berarti lebih banyak PLC dan perangkat komputasi di jaringan luar.
Komunikasi dengan perangkat ini melibatkan jarak jauh di mana jaringan seluler lebih sering digunakan. Karena frekuensi komunikasi respons data yang tinggi, jaringan seluler akan dikenakan biaya yang sangat tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, solusi seperti MQTT menggunakan protokol publish-subscribe untuk merampingkan komunikasi dari jaringan luar.
Sementara PLC modern menggunakan protokol komunikasi modern, PLC lama yang masih berada di jaringan luar memerlukan perangkat keras tambahan untuk mempercepatnya.
Gateway seperti Ignition Edge IIoT bersama dengan broker MQTT, menarik data dari PLC lama menggunakan respons data dan kemudian mengirimkan data menggunakan protokol publish-subscribe.
Arsitektur IIoT ini memungkinkan industri untuk membangun solusi IIoT di atas sistem brownfield. Ini meningkatkan penggunaan bandwidth dan membuat data PLC dari edge-of-networks tersedia secara luas di seluruh organisasi.
Perkembangan PLC
Industri terus melihat produk baru yang memasuki pasar mulai dari perangkat seperti Programmable Automation Controllers (PACs) yang menggabungkan fungsionalitas PLC dengan fungsionalitas PC tingkat yang lebih tinggi hingga perangkat keras tertanam industri.
Bahkan dengan produk-produk baru ini, PLC tetap populer karena kesederhanaan, keterjangkauan, dan kegunaannya.
Dan, perangkat lunak seperti Ignition akan memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan kegunaannya selama bertahun-tahun yang akan datang.
Nah, bila Anda tertarik mengimplementasikan PLC di perusahaan, PT. Spektron Adikarya Persada menyediakan jasa pemrograman PLC murah bergaransi dengan gratis konsultasi.
Hubungi kami segera!